Translate

Jumat, 13 September 2024

Ketika ditolak berubungan intim

Rahasia dibalik hilangnya nafsu suami pada istrinya..Perasaan ditolak ketika inggin berhubungan sexs,,seorang suami baik dari yg garang hingga yg lemah lembut sekalipun tidak dapat dipungkiri akan merasa lown ketika hasratnya untuk berhubungan intim ditolak oleh pasangannya diakui atau tidak saya percaya seorang suami pasti perna merasakan ditolak istrinya ketika inggin berhubungan intim,,itu hal wajar karena wanita tidak selalu pada mood yg stabil disadari atau tidak kadang wanita sesekali lupa bahwa suaminyapun dapat merasakan terluka dari sisi perasaan ketika cara penolakan terhadap keingginan sexs suami dilakukannya tidak dengan cara yg tepat,,sederhananya ketika seorang suami menerima penolakan yg tidak menggenakan dihatinya maka egonya terluka dan apabila hal ini terjadi berulang-ulang kali tentu akan berdampak sanggat buruk bagi persepsi seorang suami karena secara keliru penolakan demi penolakan dalam anggapan seorang suami adalah suatu sinyal bahwa istrinya tidak lagi tertarik secara pisik bahkan pada beberapa pria hal ini dianggap sang istri tidak lagi mencintainya situasi terburuk sang suami akan merasa bahwa dia telah gagal istrinya puas dalam hubungan sexs mereka slama ini,,mungkin bagi wanita hal tersebut terlalu berlebihan bagai mana mungkin seorang pria begitu mudah mengkorelasikan perasaan cinta dengan aktifitas sexsual, tapi bagi suami sexs adalah gambaran nyata dari perasaan cinta itu sendiri karena pada dasarnya mindset pria adalah merasakan sentuhan pisik jauh lebih mengambarkan situasi real akan arti cinta itu sendiri saat ditolak seorang suami akan merasa tidak diharga'i kecewa dan tentunya dongkol jika saat-saat penolakan itu terjadi ketika hasrat sexs'nya sedang berada dipuncak keingginan,,berulang-ulang kali ditolak pada akhirnya membuat suami menjadi ragu secara agresif menyampaikan keingginannya sexs-nya pada istri karena jauh dibawa alam sadarnya dia tidak mau merasakan luka yg sama berulang kali apabilah telah sampai fase ini maka lambat laun sang suami kehilangan nafsu untuk berhubungan badan dengan istrinya dan pada situasi ini sangat rentan seorang suami untuk tergoda wanita lain yg lebih menghargainya bahkan tidak jarang sebagai suami yg tidak memiliki benteng iman cukup kuat harus jatu kedalam pelukan wanita-wanita penghibur diluar sana,,!

Senin, 02 September 2024

Kisabmeng harukan

KISAH Mengharukan... Seorang Suami Hendak Melalukan Hubungan Intim Dengan Istri nya, Namun Istrinya Ternyata Telah… Pria ini berpikir bisa selalu memeluk erat seorang wanita yang dia nikahi dan yang pernah memberi kebahagian dalam hidupnya. Dia pernah bersumpah untuk selalu membuat istrinya bahagia seumur hidupnya. seiring berjalannya waktu, pria bernama Chang yang dulu statusnya hanya seorang buruh. Kini telah menjadi kepala bagian, lalu membuat perusahaan konstruksi sendiri. Sekarang perusahaannya semakin besar dan terkenal, godaan terhadap dirinya pun semakin banyak. Malam itu, dia membalikkan badan istrinya, hanya sekedar ingin berhubungan suami istri. Namun dia menyadari, kini istrinya semakin menua, tubuh yang langsing kini sudah berisi, kulitnya pun tidak halus lagi. Jika dibandingkan dengan sejumlah wanita cantik di sekelilingnya, dia hanyalah seorang wanita desa yang kusam, keberadaan istrinya mengingatkannya pada masa lalu yang sederhana. Dia berpikir, pernikahan ini sudah mencapai titik akhirnya. Dia menyetorkan uang sebesar satu juta yuan ke rekening istrinya, agar istrinya dapat membeli rumah yang nyaman di pusat kota. Dia bukanlah pria yang tak berperasaan, tidak mengatur kehidupan istrinya selanjutnya, dia merasa kurang tenang. Akhirnya dia pun meminta untuk bercerai. Istrinya duduk di hadapannya, dengan tenang mendengar alasan perceraiannya, mata istrinya pun terlihat tenang. Namun mereka telah menikah 20 tahun, dia tahu betul semua tentang isrinya, dia tau bahwa tatapan tenang istrinya, sebenarnya menyimpan rasa perih yang teramat dalam di dalam hati. Dia tiba-tiba menyadari bahwa dia sangat kejam. Hari yang telah ditentukan untuk berpisah pun tiba. Hari itu sesuatu terjadi pada perusahaannya, ia menyuruh istrinya agar menunggu di rumah sebentar. Saat siang hari, ia akan kembali membantu istrinya pindahan. Pindah ke rumah baru yang telah dibelinya itu, dan 20 tahun pernikahan mereka berakhir sampai disini. Sepanjang pagi, hatinya sangat gelisah. Begitu siang tiba, ia segera kembali ke rumah. Namun rumah sudah sepi, istrinya telah pergi. Di atas meja ia mendapati, kunci rumah yang ia belikan untuk istri, buku tabungan yang nilainya satu juta, dan sepucuk surat yang ditulis oleh istrinya untuk dia. Ini adalah surat pertama yang ditulis oleh istrinya untuk dia: “Aku sudah pergi, kembali ke rumah orangtua di kampung ku. Semua selimut sudah aku cuci, dan juga sudah dijemur, aku menaruhnya di rak sebelah kiri, saat musim dingin tiba, jangan lupa mengeluarkannya. Semua sepatu kulit sudah ku semir, jika robek kamu bisa pergi ke toko sol sepatu dekat rumah. Kemeja di lemari bagian atas, kaos kaki dan tali pinggang di laci bawah. Saat beli beras, ingat beli merek Jin Xiang, pergilah ke supermarket, di sana tidak akan ada merek yang palsu. Xiao Sun setiap minggu akan datang untuk bersih-bersih, jangan lupa berikan gaji dia setiap akhir bulan. Oh ya, jika ada baju yang sudah tak terpakai, berikanlah pada Xiao Sun, dia akan mengirimkannya ke kampung, keluarga mereka akan sangat senang. Setelah aku pergi, jangan lupa minum obat, lambung mu kurang sehat, saya sudah menyuruh orang membelikan mu obat lambung dari Hong Kong, seharusnya cukup untuk setengah tahun. Dan lagi, kamu selalu lupa membawa kunci saat keluar rumah, aku sudah menitipkannya pada resepsionis, jika kamu lupa lagi, ambilah di sana. Saat pagi, jangan lupa tutup jendela sebelum keluar rumah, air hujan yang masuk akan membahasi lantai. Aku sudah membuatkan pangsit untuk mu, saat pulang, masaklah itu.” Setiap huruf yang ditulis istrinya sangat tidak rapi. Namun setiap katanya bagaikan peluru yang menusuk ke dada secara bertubi-bertubi. Dia perlahan menuju dapur, memasak pangsit yang sudah disiapkan. Dia tiba-tiba berpikir akan 20 tahun yang lalu, dia berdiri di antara tumpukan tiang dan menjadi buruh semen. Tidak jauh dari tumpukan tiang tersebut ada suara yang berteriak memanggil namanya sambil membawakan pangsit, mengingatkannya akan suara yang membawakan kebahagiaan itu; mengingatkannya akan rasa puas setelah memakan pangsit itu. Seakan baru saja melewati sebuah pesta; mengingatkannya akan masa dimana ia mengucapkan sumpah, “aku akan membuat wanita ku bahagia.” Dia berbalik menuruni tangga dan segera masuk ke mobil. setengah jam, ia sampai ke stasiun kereta dan mendapatkan istrinya hendak masuk ke kereta menuju kampungnya. Dengan nada yang tinggi ia berkata, “Kamu mau kemana?! Aku begitu lelah kerja setengah hari ini, dan tidak ada nasi di rumah, istri macam apa kamu? Keterlaluan, cepat ikut aku pulang!” Dia terlihat sangat galak dan kasar (kompensasi dr penyesakannya) Istrinya pun dengan mata yang basah, mengikutinya dari belakang dan ikut pulang ke rumah. Perlahan-lahan, air mata istrinya menjadi bunga mekar. Istrinya tidak tahu, suaminya yang berjalan di depan juga sedang menangis. Saat perjalanan dari rumah menuju stasiun kereta, ia sangat ketakutan, takut juga tidak menemukan istrinya lagi, takut kehilangan istrinya. Dia memarahi diri sendiri, begitu bodoh, hendak mengusir istri sendiri, ternyata kehilangan istrinya, seperti kehilangan tulang rusuk, begitu sakit. Pengalaman ini, membuat hubungan mereka semakin erat setiap harinya. Sayangilah istri anda karena kehilangan seorang istri yang baik hatinya sama saja seperti kehilangan tulang rusuk. Istri yang baik akan menemani engkau hingga engkau sukses dan kaya raya. Namun setelah engkau kaya raya, janganlah engkau berpaling dari mereka dan menggangap mereka tidak lagi berguna. Learning : “kesetiaan seorang wanita diuji ketika sang pria tidak mempunyai apa-apa, dan kesetian seorang pria diuji ketika ia telah mempunyai segalanya"KISAH Mengharukan... Seorang Suami Hendak Melalukan Hubungan Intim Dengan Istri nya, Namun Istrinya Ternyata Telah… Pria ini berpikir bisa selalu memeluk erat seorang wanita yang dia nikahi dan yang pernah memberi kebahagian dalam hidupnya. Dia pernah bersumpah untuk selalu membuat istrinya bahagia seumur hidupnya. seiring berjalannya waktu, pria bernama Chang yang dulu statusnya hanya seorang buruh. Kini telah menjadi kepala bagian, lalu membuat perusahaan konstruksi sendiri. Sekarang perusahaannya semakin besar dan terkenal, godaan terhadap dirinya pun semakin banyak. Malam itu, dia membalikkan badan istrinya, hanya sekedar ingin berhubungan suami istri. Namun dia menyadari, kini istrinya semakin menua, tubuh yang langsing kini sudah berisi, kulitnya pun tidak halus lagi. Jika dibandingkan dengan sejumlah wanita cantik di sekelilingnya, dia hanyalah seorang wanita desa yang kusam, keberadaan istrinya mengingatkannya pada masa lalu yang sederhana. Dia berpikir, pernikahan ini sudah mencapai titik akhirnya. Dia menyetorkan uang sebesar satu juta yuan ke rekening istrinya, agar istrinya dapat membeli rumah yang nyaman di pusat kota. Dia bukanlah pria yang tak berperasaan, tidak mengatur kehidupan istrinya selanjutnya, dia merasa kurang tenang. Akhirnya dia pun meminta untuk bercerai. Istrinya duduk di hadapannya, dengan tenang mendengar alasan perceraiannya, mata istrinya pun terlihat tenang. Namun mereka telah menikah 20 tahun, dia tahu betul semua tentang isrinya, dia tau bahwa tatapan tenang istrinya, sebenarnya menyimpan rasa perih yang teramat dalam di dalam hati. Dia tiba-tiba menyadari bahwa dia sangat kejam. Hari yang telah ditentukan untuk berpisah pun tiba. Hari itu sesuatu terjadi pada perusahaannya, ia menyuruh istrinya agar menunggu di rumah sebentar. Saat siang hari, ia akan kembali membantu istrinya pindahan. Pindah ke rumah baru yang telah dibelinya itu, dan 20 tahun pernikahan mereka berakhir sampai disini. Sepanjang pagi, hatinya sangat gelisah. Begitu siang tiba, ia segera kembali ke rumah. Namun rumah sudah sepi, istrinya telah pergi. Di atas meja ia mendapati, kunci rumah yang ia belikan untuk istri, buku tabungan yang nilainya satu juta, dan sepucuk surat yang ditulis oleh istrinya untuk dia. Ini adalah surat pertama yang ditulis oleh istrinya untuk dia: “Aku sudah pergi, kembali ke rumah orangtua di kampung ku. Semua selimut sudah aku cuci, dan juga sudah dijemur, aku menaruhnya di rak sebelah kiri, saat musim dingin tiba, jangan lupa mengeluarkannya. Semua sepatu kulit sudah ku semir, jika robek kamu bisa pergi ke toko sol sepatu dekat rumah. Kemeja di lemari bagian atas, kaos kaki dan tali pinggang di laci bawah. Saat beli beras, ingat beli merek Jin Xiang, pergilah ke supermarket, di sana tidak akan ada merek yang palsu. Xiao Sun setiap minggu akan datang untuk bersih-bersih, jangan lupa berikan gaji dia setiap akhir bulan. Oh ya, jika ada baju yang sudah tak terpakai, berikanlah pada Xiao Sun, dia akan mengirimkannya ke kampung, keluarga mereka akan sangat senang. Setelah aku pergi, jangan lupa minum obat, lambung mu kurang sehat, saya sudah menyuruh orang membelikan mu obat lambung dari Hong Kong, seharusnya cukup untuk setengah tahun. Dan lagi, kamu selalu lupa membawa kunci saat keluar rumah, aku sudah menitipkannya pada resepsionis, jika kamu lupa lagi, ambilah di sana. Saat pagi, jangan lupa tutup jendela sebelum keluar rumah, air hujan yang masuk akan membahasi lantai. Aku sudah membuatkan pangsit untuk mu, saat pulang, masaklah itu.” Setiap huruf yang ditulis istrinya sangat tidak rapi. Namun setiap katanya bagaikan peluru yang menusuk ke dada secara bertubi-bertubi. Dia perlahan menuju dapur, memasak pangsit yang sudah disiapkan. Dia tiba-tiba berpikir akan 20 tahun yang lalu, dia berdiri di antara tumpukan tiang dan menjadi buruh semen. Tidak jauh dari tumpukan tiang tersebut ada suara yang berteriak memanggil namanya sambil membawakan pangsit, mengingatkannya akan suara yang membawakan kebahagiaan itu; mengingatkannya akan rasa puas setelah memakan pangsit itu. Seakan baru saja melewati sebuah pesta; mengingatkannya akan masa dimana ia mengucapkan sumpah, “aku akan membuat wanita ku bahagia.” Dia berbalik menuruni tangga dan segera masuk ke mobil. setengah jam, ia sampai ke stasiun kereta dan mendapatkan istrinya hendak masuk ke kereta menuju kampungnya. Dengan nada yang tinggi ia berkata, “Kamu mau kemana?! Aku begitu lelah kerja setengah hari ini, dan tidak ada nasi di rumah, istri macam apa kamu? Keterlaluan, cepat ikut aku pulang!” Dia terlihat sangat galak dan kasar (kompensasi dr penyesakannya) Istrinya pun dengan mata yang basah, mengikutinya dari belakang dan ikut pulang ke rumah. Perlahan-lahan, air mata istrinya menjadi bunga mekar. Istrinya tidak tahu, suaminya yang berjalan di depan juga sedang menangis. Saat perjalanan dari rumah menuju stasiun kereta, ia sangat ketakutan, takut juga tidak menemukan istrinya lagi, takut kehilangan istrinya. Dia memarahi diri sendiri, begitu bodoh, hendak mengusir istri sendiri, ternyata kehilangan istrinya, seperti kehilangan tulang rusuk, begitu sakit. Pengalaman ini, membuat hubungan mereka semakin erat setiap harinya. Sayangilah istri anda karena kehilangan seorang istri yang baik hatinya sama saja seperti kehilangan tulang rusuk. Istri yang baik akan menemani engkau hingga engkau sukses dan kaya raya. Namun setelah engkau kaya raya, janganlah engkau berpaling dari mereka dan menggangap mereka tidak lagi berguna. Learning : “kesetiaan seorang wanita diuji ketika sang pria tidak mempunyai apa-apa, dan kesetian seorang pria diuji ketika ia telah mempunyai segalanya"

Selasa, 13 Februari 2024

Kisaku merantau

 Enam bulan tuju hari tinggal di pt cinta manis waktu itu aku pergi merantau kesana bersama dua temanku yg bernama sarman dia biasa ku panggil denggan panggilan man, dan yg satunya namanya junaidi dia biasa kupanggil denggan sebutan juway atau way na keberangkatan kami bertiga setibanya disana masingp"dari ruma membawa uang saya sendiri membawa uang sejumla 32 ribu saraman punya uang 8ribu junaidi punya uang 85ribu dapat hasil penjualan kopinya lantas uang tersebut yg tetap utu hanya saya punya karna saya gk belanja apa"ongkos dan makan minum selama diperjalanan sehari dua malam yg tanggung saya adala mbah ran org tua yg memanduku ketujuan tersebut maka tibala kami disana lantas aku dan kawanku ku ajak belanja kepasar cinta manis kami hanya beli barang perabotan dapur seperlunya aza yg dibeli cuma 3 b piring 3 b cangkir 3 b sendok dan satu bua panci na cuma itulah yg dapat kami beli buat alat masak nasi air dan sayur hanya satu alat panci dong carakerja memasaknya gk repot pertama memasak air kalau mendidi langsung dapat membuat minuman teh atau kopi lantas tahap kedua memasak sayur masukan bumbu kedalam air tadi menjadi sayur bening kol atau kubis yg terakhir barula memasak nasi na itula cara kami memasak dan makan selama disana kurun wak tu lebi kurang ada tiga bulan kami kerepotan memasak sendiri maka kami menyimpulkan untuk makan dikantin biayaya makan dikanti cukup mura bila dibanding harus belanja sendiri cuma 14ribu per minggunya makan gk makan tetap harus bayar sejumla 14ribu aku dan kawan terus bekerja disana saban malam jumat kami terima gaji, gaji gk banyak tapi hatiku senang sekali bila malam jumat telah tiba uang yg diambil setiap malam jumat rata" 25ribu sampai 75ribu gaji perminggu itula biayaya hidup dalam seminggu pokoknya ada uang main"kepalembang kan dekat dari cinta manis palembang cuma ongkos 1500 uda sampe palembang tapi sedi juga terakhirnya tutup musim panen tebu aku sempat kebinggungan mau kemana lagi diwaktu itu aku gk perna pinggin pulang kampung halaman enta kenapa aku juga gk tau penyebabnya mungkin karna org tua ku tlah tiadalagi dan sau dara"ku kurang memperhatikanku,hadew capek juga ngetiknya cukup sampai disini dulu kawan lain kali sambung lagi ceritanya:bersambung