Translate

Sabtu, 01 Februari 2025

THE LEGEN

Dia masih menjadi mahasiswa IPB saat menghilang lima belas tahun silam di Pulau Seram, Maluku, Dia kembali ke kota hanya dengan sandal jepit dan baju lusuh. Tapi, dia disambut bak seorang pahlawan yang baru saja kembali dari medan laga. Dia dielu- elukan segenap penjuru. Kisahnya menitikkan haru. Dia diabadikan dalam puisi. Dia seperti sungai yang tak henti mengalirkan inspirasi. Hari itu, 22 September 1979 di Hotel Salak, Bogor. Lelaki berkulit legam itu dikelilingi teman-temannya. Dia hanya mengenakan sandal jepit. Temannya membawakan sepatu dan jas untuknya. Dia menolak memakainya. Namun, temannya bersikeras. Lelaki itu, Muhammad Kasim Arifin, serupa anak yang hilang. Dia yang lahir di Langsa. Aceh, 18 April 1938 itu adalah mahasiswa yang kembali setelah 15 tahun silam. Teman- temannya sudah lama sarjana dan banyak yang sudah menjadi pejabat. Kasim hanya seorang petani yang bersahaja. Tapi dia justru jauh menjulang namanya dibandingkan semua orang. Tahun 1964, dia hanya seorang mahasiswa biasa yang mengikuti Program Pengerahan Mahasiswa, yang sekarang bernama Kuliah Kerja Nyata. Di masa itu, mahasiswa harus siap ditempatkan di pelosok negeri. Kasim mendapat lokasi di Waimital, Pulau Seram, Maluku. Dia pun mendatangi daerah terpencil itu sebab didorong hasrat untuk membumikan semua pengetahuannya. Di Waimital, dia bertemu keluarga petani miskin yang datang melalui program transmigrasi. Nuraninya terketuk. Dia ingin berbuat sesuatu. Dia menanggalkan semua identitas kota pada dirinya. Dia memakai sandal jepit dan baju lusuh. Dia ikut menemani petani yang berjalan kaki 20 kilometer menuju sawah. Dia melakukannya setiap hari dan bolak-balik. Dia membantu petani untuk mengolah tanah. Diajarkannya pengetahuan yang didapatnya di kampus IPB. Dia membantu masyarakat untuk membuka jalan desa, membangun sawah baru, membuat irigasi. Dia tidak menunggu bantuan dari pemerintah. Dia membangkitkan semangat masyarakat untuk bergotong-royong. Kasim peduli pada petani lebih dari dirinya sendiri. Dia pun mendapat kasih sayang dari semua orang. Dia disapa Antua, sebutan bagi orang yang dihormati di Waimital. Kasim begitu larut untuk membantu masyarakat, sampai-sampai dia lupa pulang. Seharusnya dia di Waimital hanya tiga bulan. Tapi dia merasa tugasnya belum selesai. Bahkan saat semua teman-temannya pulang, dia tetap menjadi petani. Bahkan semua temannya telah diwisuda, dia masih setia di kampung itu. Hingga semua temannya lulus dan menjadi pejabat, dia tetap memilih di kampung itu hingga 15 tahun. Di Aceh, orang tuanya memanggil. Dia tak bergeming. Bahkan Rektor IPB, Profesor Andi Hakim Nasution, memanggilnya kembali, dia masih juga tak bergeming. Tak kurang akal, Rektor IPB lalu mengutus Saleh Widodo, seorang teman kuliah Ķasim, untuk menjemputnya di sana. Dengan berat hati, Kasim bersedia ke Jakarta, lalu Bogor, hanya dengan sandal jepit dan baju lusuh. Kampus memanggilnya untuk menyelesaikan studi. Kasim sejatinya tak butuh gelar akademik, tapi dia tak kuasa menolak permintaan teman-temannya. Dia mengaku tidak sanggup membuat skripsi. Teman-temannya berinisiatif untuk merekam kisahnya di Waimital untuk diajukan sebagai skripsi. Dia bercerita selama 28 jam. Temannya mencatat cerita itu dengan mata basah. Semua terharu. Kasim adalah potret manusia yang melampaui dirinya. Dia bukan seperti kebanyakan orang yang hanya berpikir untuk kuliah lalu bekerja, mengumpul harta, kemudian hidup bahagia. Dia menemukan bahagianya dengan cara lain. Saat dia melihat petani tersenyum, hatinya mekar. Selagi senyum itu belum hadir, dia akan menganggap tugasnya jauh dari kata selesai. Dia lebur bersama masyarakat. Mulanya dia datang sebagai Kasim, mahasiswa IPB yang penuh pengetahuan. Setelah 15 tahun, dia menjadi bagian dari masyarakat. Dia tak lagi ingin sesegera mungkin lulus, kemudian menyandang toga dan bekerja di instansi pemerintahan. Dia ingin membantu semua petani untuk sejahtera melalui tindakan memuliakan bumi, menghargai lumpur, lalu mengolah tanah-tanah pertanian. Dia mencintai tunas yang tumbuh lalu mekar jadi tanaman. Hari itu, Kasim memasuki gedung IPB untuk wisuda. Mulanya dia ragu-ragu dan takut melihat banyak orang berdatangan, Semalaman dia tak bisa tidur di Hotel Salak karena pendingin udara dan suara bising di jalanan. Di acara wisuda, dia ingin duduk di kursi belakang. Namun begitu dia datang, semua orang berdiri dan bertepuk tangan. Dedikasinya membuat banyak orang merinding. Dia adalah insinyur pertanian paling istimewa, paling menyentuh hati, dan paling menjulang dibandingkan yang lain. Lelaki muda itu tetap Kasim yang bersahaja. Bahkan setelah wisuda pun, dia kembali ke Waimital demi meneruskan kerja-kerjanya. Setelah beberapa waktu, barulah dia menerima pinangan Universitas Syiah Kuala, Aceh, untuk menjádi dosen di sana hingga pensiun pada tahun 1994. Di Waimital, namanya selalu harum, bahkan diabadikan menjadi nama jalan. Di tahun 1982, Kasim mendapatkan penghargaan Kalpataru dari pemerintah untuk jasa-jasanya membangun masyarakat desa déngan wawasan lingkungan hidup. Kasim yang tidak gila pada penghargaan, "membuang" kalpataru itu di bawah kursi dan meninggalkannya begitu saja, hingga akhirnya seseorang mengantarkan kalpataru itu ke rumahnya. Bahkan penghargaan pun bukan menjadí tujuannya. Ketika mendapat tawaran untuk study banding ke Amerika serikat, dia menolak. "Untuk apa saya harus ke Amerika yang punya tradisi pertanian berbeda dengan disini?" Katanya. Dia selalu menjadi Kasim yang menginspirasi. Kisah hidupnya ditulis ke dalam buku berjudul Seorang Lelaki Dari Waimital yang ditulis Hanna Rambe di tahun 1983, dan diterbitkan Sinar Harapan. Seusai pensiun, dia tetap di Aceh dan menjadi aktivis lingkungan. Di masa kini, betapa sulitnya menemukan anak muda yang masih idealis seperti dirinya. Anak muda hari ini berlomba-lomba untuk masuk dunia bisnis, mengumpulkan uang sebanyak-banyaknya, lalu masuk ke lingkaran istana, entah sebagai staf milenial atau sebagai staf menteri. Bahkan para akademisi muda bermimpi jadi dirjen, staf khusus menteri, atau jadi pejabat di BUMN. Kasim adalah oase yang serupa mata air selalu menjadi telaga inspirasi yang tak mengering. Saat dia diwisuda di tahun 1979, salah seorang rekannya penyair Taufiq Ismail, menulis puisi yang mengharukan tentang Kasim. Salah satu baitnya berbunyi: Dari pulau itu, dia telah pulang Dia yang dikabarkan hilang Lima belas tahun lamanya Di Waimital, Kasim mencetak harapan Di kota kita mencetak keluhan (Aku iadi ingat masa kita diplonco dua puluh tahun lalu) Dan kemarin, di tepi kali Ciliwung aku berkaca Kulihat mukaku yang keruh dan leherku yang berdasi Kuludahi bayanganku di air itu karena rasa maluku Ketika aku mengingatmu, Sim Di Waimital engkau mencetak harapan Di kota, kami... Padahal awan yang tergantung di atas Waimital, adalah Awan yang tergantung di atas kota juga Kau kini telah pulang Kami memelukmu. Via : FB Lukman Nurhakim

Selasa, 17 Desember 2024

Suku sumatra selatan

Suku Palembang mendiami Kota Palembang dengan mayoritas berdomisili di Tepian Sungai Musi. Tidak hanya itu, di wilayah lain juga terdapat Suku Palembang yang merupakan keturunan dari suku asli. Diantaranya di Kabupaten Ogan Komering Ilir, Bengkulu, dan Jambi. Bahasa yang digunakan oleh Suku Palembang ini mirip dengan bahasa Melayu Jambi dengan Suku Melayu Bengkulu. Dimana, setiap kata berakhiran dengan huruf “o”. Agama yang dianut oleh Suku Palembang adalah Islam sebagai mayoritas agama, sementara sisanya beragama Buddha dan animisme. Meski begitu, mereka hidup secara berdampingan dalam kedamaian. Mata pencaharian Suku Palembang sebagian besar adalah sebagai petani. Inilah yang menjadikan masyarakatnya hidup rukun dan damai meski berbeda agama.

Senin, 25 November 2024

Tidak perlu mendekat jika menjau lebih baik

Terkadang, Menjauh dari seseorang bukan sebab ingin memutus tali silaturahmi Tapi ingin memutus perselisihan, perdebatan, kesalah-pahaman & rasa tdk nyaman dihati Jika seseorang sudah menyakiti dengan sikap & kata2 Jangankan untuk menyapa, Memandang wajahnya pun malas rasanya Itu bukan benci, Tapi hanya menjaga hati & perasaan Orang yang biasa merendahkan kita, biarkanlah tidak perlu merasa tersinggung, apalagi merasa sedih Jika kita dinilai baik yaa bersyukur, Dinilai tidak baikpun tak mengapa Semua yang hadir dalam hidup kita Memiliki peranannya masing2 Ada yang memberikan kebahagian, ada juga yang memberikan kepedihan Memaksa diri agar disukai semua orang Itu sangatlah melelahkan Maka, Jadilah diri sendiri walaupun banyak Yang merendahkan Jauhi orang yang membuat kita kecewa Berhenti berusaha menyenangkan orang Yang tidak pernah menghargai kita Semakin kita menjauhi mereka Yang meracuni jiwa, Akan terasa jauh lebih sehat hidup kita Bahagia itu kita sendiri yang menciptakan Selebihnya, Allah SWT yang mengatur✨

Sabtu, 09 November 2024

Empat lannka penting pria harus tau hal ini

ORGASME WANITA Tidak ada yang lebih indah di dunia ini selain melihat Pasanganmu menggapai orgasme di hadapanmu. Sayangnya hanya sedikit wanita yang dapat mengalami orgasme. Karena Orgasme Wanita baru bisa datang apabila Sang Pria berhasil Membangun Serangan yang indah setidaknya melalui empat Tahap. 1. Tahap pertama adalah tahap foreplay yang berperan. Menundhukkan hati pasangan hingga Dia merasa nyaman, dirimu menjadi Pria yang sangat menarik baginya, dan Dia menjadi bergairah ingin berhubungan badan denganmu. Setelah Anda memenangkan Hatinya, baru Anda bisa memulai Ciuman yang lembut, membelai dia pada area-area sensitip yang anda temukan pada setiap sudut kenikmatan Wanita. Bila Anda belum bisa menundukkan hatinya jangan harap Anda bisa membuat Pasanganmu mencapai Orgasme. Apalagi jika dalam keadaan ngambek. 2. Tahap Kedua adalah Tahap ketika Anda harus menggiring bola melewati area bertahan di kotak Penalti di mana Anda bisa bermanuver mendapat peluang yang jelas untuk menembak dan menyerang bertubi-tubi. Keterampilan ini termasuk mengetahui cara menemukan G-Spotnya dan memastikan Anda mempertahankannya dengan durasi yang masuk akal kisaran 20 - 25 Menit, karena itulah kunci Tujuan Akhir Anda membantu Orgasme Pasangan Anda. Jika anda benar-benar Ahli dan mampu mempertahankan durasi, pasti Anda akan mendengar suara "Sayang, aku gak kuat, Sayang aku tidak tahan, Aku mau done" 3. Tahap Kedatangan. ini adalah titik di mana Anda benar-benar mampu mempertahankan speed (kecepatan), dengan segala intensitas untuk mencetak gol, dan dia mengumumkan bahwa dia ingin done, maka Anda harus mulai ngegas meningkatkan speed jangan sampai mengendhorkan serangan. Jika anda malah mengendhorkan serangan karena kehabisan nafas, maka bisa bubar mawut gagal total misi Anda memuaskan pasangan Anda. 4. Tahap keempat ini yang terjadi selanjutnya adalah Jeritan yang sangat Keras dan dahsyat. Mungkin Anda mendapatkan Gigitan yang menyakitkan, yang menandakan Pasangan Anda benar-benar telah berhasil mencapai Orgasme, telah completely done di Puncaknya. Jika Rumah Anda berdempetan dengan tetangga, pasti mereka akan mendengar jeritannya, diikuti dengan getaran tubuh bagian bawah yang tak henti-hentinya yang tak terkendali dan kedua tangannya berpegangan erat pada seprei atau bantal untuk menghentikan Jiwanya meninggalkan tubuhnya menuju Surga. Tubuhnya seperti Kejang-kejang dan Dia berusaha memaksa melepaskan Senjata Anda yang masih didalam. Dalam posisi ini, biarkan saja, Anda terus lakukan sampai Dirimu bisa merasakan Miis V mengencang dengan keras menjepit Senjatamu.

Jumat, 13 September 2024

Ketika ditolak berubungan intim

Rahasia dibalik hilangnya nafsu suami pada istrinya..Perasaan ditolak ketika inggin berhubungan sexs,,seorang suami baik dari yg garang hingga yg lemah lembut sekalipun tidak dapat dipungkiri akan merasa lown ketika hasratnya untuk berhubungan intim ditolak oleh pasangannya diakui atau tidak saya percaya seorang suami pasti perna merasakan ditolak istrinya ketika inggin berhubungan intim,,itu hal wajar karena wanita tidak selalu pada mood yg stabil disadari atau tidak kadang wanita sesekali lupa bahwa suaminyapun dapat merasakan terluka dari sisi perasaan ketika cara penolakan terhadap keingginan sexs suami dilakukannya tidak dengan cara yg tepat,,sederhananya ketika seorang suami menerima penolakan yg tidak menggenakan dihatinya maka egonya terluka dan apabila hal ini terjadi berulang-ulang kali tentu akan berdampak sanggat buruk bagi persepsi seorang suami karena secara keliru penolakan demi penolakan dalam anggapan seorang suami adalah suatu sinyal bahwa istrinya tidak lagi tertarik secara pisik bahkan pada beberapa pria hal ini dianggap sang istri tidak lagi mencintainya situasi terburuk sang suami akan merasa bahwa dia telah gagal istrinya puas dalam hubungan sexs mereka slama ini,,mungkin bagi wanita hal tersebut terlalu berlebihan bagai mana mungkin seorang pria begitu mudah mengkorelasikan perasaan cinta dengan aktifitas sexsual, tapi bagi suami sexs adalah gambaran nyata dari perasaan cinta itu sendiri karena pada dasarnya mindset pria adalah merasakan sentuhan pisik jauh lebih mengambarkan situasi real akan arti cinta itu sendiri saat ditolak seorang suami akan merasa tidak diharga'i kecewa dan tentunya dongkol jika saat-saat penolakan itu terjadi ketika hasrat sexs'nya sedang berada dipuncak keingginan,,berulang-ulang kali ditolak pada akhirnya membuat suami menjadi ragu secara agresif menyampaikan keingginannya sexs-nya pada istri karena jauh dibawa alam sadarnya dia tidak mau merasakan luka yg sama berulang kali apabilah telah sampai fase ini maka lambat laun sang suami kehilangan nafsu untuk berhubungan badan dengan istrinya dan pada situasi ini sangat rentan seorang suami untuk tergoda wanita lain yg lebih menghargainya bahkan tidak jarang sebagai suami yg tidak memiliki benteng iman cukup kuat harus jatu kedalam pelukan wanita-wanita penghibur diluar sana,,!

Senin, 02 September 2024

Kisabmeng harukan

KISAH Mengharukan... Seorang Suami Hendak Melalukan Hubungan Intim Dengan Istri nya, Namun Istrinya Ternyata Telah… Pria ini berpikir bisa selalu memeluk erat seorang wanita yang dia nikahi dan yang pernah memberi kebahagian dalam hidupnya. Dia pernah bersumpah untuk selalu membuat istrinya bahagia seumur hidupnya. seiring berjalannya waktu, pria bernama Chang yang dulu statusnya hanya seorang buruh. Kini telah menjadi kepala bagian, lalu membuat perusahaan konstruksi sendiri. Sekarang perusahaannya semakin besar dan terkenal, godaan terhadap dirinya pun semakin banyak. Malam itu, dia membalikkan badan istrinya, hanya sekedar ingin berhubungan suami istri. Namun dia menyadari, kini istrinya semakin menua, tubuh yang langsing kini sudah berisi, kulitnya pun tidak halus lagi. Jika dibandingkan dengan sejumlah wanita cantik di sekelilingnya, dia hanyalah seorang wanita desa yang kusam, keberadaan istrinya mengingatkannya pada masa lalu yang sederhana. Dia berpikir, pernikahan ini sudah mencapai titik akhirnya. Dia menyetorkan uang sebesar satu juta yuan ke rekening istrinya, agar istrinya dapat membeli rumah yang nyaman di pusat kota. Dia bukanlah pria yang tak berperasaan, tidak mengatur kehidupan istrinya selanjutnya, dia merasa kurang tenang. Akhirnya dia pun meminta untuk bercerai. Istrinya duduk di hadapannya, dengan tenang mendengar alasan perceraiannya, mata istrinya pun terlihat tenang. Namun mereka telah menikah 20 tahun, dia tahu betul semua tentang isrinya, dia tau bahwa tatapan tenang istrinya, sebenarnya menyimpan rasa perih yang teramat dalam di dalam hati. Dia tiba-tiba menyadari bahwa dia sangat kejam. Hari yang telah ditentukan untuk berpisah pun tiba. Hari itu sesuatu terjadi pada perusahaannya, ia menyuruh istrinya agar menunggu di rumah sebentar. Saat siang hari, ia akan kembali membantu istrinya pindahan. Pindah ke rumah baru yang telah dibelinya itu, dan 20 tahun pernikahan mereka berakhir sampai disini. Sepanjang pagi, hatinya sangat gelisah. Begitu siang tiba, ia segera kembali ke rumah. Namun rumah sudah sepi, istrinya telah pergi. Di atas meja ia mendapati, kunci rumah yang ia belikan untuk istri, buku tabungan yang nilainya satu juta, dan sepucuk surat yang ditulis oleh istrinya untuk dia. Ini adalah surat pertama yang ditulis oleh istrinya untuk dia: “Aku sudah pergi, kembali ke rumah orangtua di kampung ku. Semua selimut sudah aku cuci, dan juga sudah dijemur, aku menaruhnya di rak sebelah kiri, saat musim dingin tiba, jangan lupa mengeluarkannya. Semua sepatu kulit sudah ku semir, jika robek kamu bisa pergi ke toko sol sepatu dekat rumah. Kemeja di lemari bagian atas, kaos kaki dan tali pinggang di laci bawah. Saat beli beras, ingat beli merek Jin Xiang, pergilah ke supermarket, di sana tidak akan ada merek yang palsu. Xiao Sun setiap minggu akan datang untuk bersih-bersih, jangan lupa berikan gaji dia setiap akhir bulan. Oh ya, jika ada baju yang sudah tak terpakai, berikanlah pada Xiao Sun, dia akan mengirimkannya ke kampung, keluarga mereka akan sangat senang. Setelah aku pergi, jangan lupa minum obat, lambung mu kurang sehat, saya sudah menyuruh orang membelikan mu obat lambung dari Hong Kong, seharusnya cukup untuk setengah tahun. Dan lagi, kamu selalu lupa membawa kunci saat keluar rumah, aku sudah menitipkannya pada resepsionis, jika kamu lupa lagi, ambilah di sana. Saat pagi, jangan lupa tutup jendela sebelum keluar rumah, air hujan yang masuk akan membahasi lantai. Aku sudah membuatkan pangsit untuk mu, saat pulang, masaklah itu.” Setiap huruf yang ditulis istrinya sangat tidak rapi. Namun setiap katanya bagaikan peluru yang menusuk ke dada secara bertubi-bertubi. Dia perlahan menuju dapur, memasak pangsit yang sudah disiapkan. Dia tiba-tiba berpikir akan 20 tahun yang lalu, dia berdiri di antara tumpukan tiang dan menjadi buruh semen. Tidak jauh dari tumpukan tiang tersebut ada suara yang berteriak memanggil namanya sambil membawakan pangsit, mengingatkannya akan suara yang membawakan kebahagiaan itu; mengingatkannya akan rasa puas setelah memakan pangsit itu. Seakan baru saja melewati sebuah pesta; mengingatkannya akan masa dimana ia mengucapkan sumpah, “aku akan membuat wanita ku bahagia.” Dia berbalik menuruni tangga dan segera masuk ke mobil. setengah jam, ia sampai ke stasiun kereta dan mendapatkan istrinya hendak masuk ke kereta menuju kampungnya. Dengan nada yang tinggi ia berkata, “Kamu mau kemana?! Aku begitu lelah kerja setengah hari ini, dan tidak ada nasi di rumah, istri macam apa kamu? Keterlaluan, cepat ikut aku pulang!” Dia terlihat sangat galak dan kasar (kompensasi dr penyesakannya) Istrinya pun dengan mata yang basah, mengikutinya dari belakang dan ikut pulang ke rumah. Perlahan-lahan, air mata istrinya menjadi bunga mekar. Istrinya tidak tahu, suaminya yang berjalan di depan juga sedang menangis. Saat perjalanan dari rumah menuju stasiun kereta, ia sangat ketakutan, takut juga tidak menemukan istrinya lagi, takut kehilangan istrinya. Dia memarahi diri sendiri, begitu bodoh, hendak mengusir istri sendiri, ternyata kehilangan istrinya, seperti kehilangan tulang rusuk, begitu sakit. Pengalaman ini, membuat hubungan mereka semakin erat setiap harinya. Sayangilah istri anda karena kehilangan seorang istri yang baik hatinya sama saja seperti kehilangan tulang rusuk. Istri yang baik akan menemani engkau hingga engkau sukses dan kaya raya. Namun setelah engkau kaya raya, janganlah engkau berpaling dari mereka dan menggangap mereka tidak lagi berguna. Learning : “kesetiaan seorang wanita diuji ketika sang pria tidak mempunyai apa-apa, dan kesetian seorang pria diuji ketika ia telah mempunyai segalanya"KISAH Mengharukan... Seorang Suami Hendak Melalukan Hubungan Intim Dengan Istri nya, Namun Istrinya Ternyata Telah… Pria ini berpikir bisa selalu memeluk erat seorang wanita yang dia nikahi dan yang pernah memberi kebahagian dalam hidupnya. Dia pernah bersumpah untuk selalu membuat istrinya bahagia seumur hidupnya. seiring berjalannya waktu, pria bernama Chang yang dulu statusnya hanya seorang buruh. Kini telah menjadi kepala bagian, lalu membuat perusahaan konstruksi sendiri. Sekarang perusahaannya semakin besar dan terkenal, godaan terhadap dirinya pun semakin banyak. Malam itu, dia membalikkan badan istrinya, hanya sekedar ingin berhubungan suami istri. Namun dia menyadari, kini istrinya semakin menua, tubuh yang langsing kini sudah berisi, kulitnya pun tidak halus lagi. Jika dibandingkan dengan sejumlah wanita cantik di sekelilingnya, dia hanyalah seorang wanita desa yang kusam, keberadaan istrinya mengingatkannya pada masa lalu yang sederhana. Dia berpikir, pernikahan ini sudah mencapai titik akhirnya. Dia menyetorkan uang sebesar satu juta yuan ke rekening istrinya, agar istrinya dapat membeli rumah yang nyaman di pusat kota. Dia bukanlah pria yang tak berperasaan, tidak mengatur kehidupan istrinya selanjutnya, dia merasa kurang tenang. Akhirnya dia pun meminta untuk bercerai. Istrinya duduk di hadapannya, dengan tenang mendengar alasan perceraiannya, mata istrinya pun terlihat tenang. Namun mereka telah menikah 20 tahun, dia tahu betul semua tentang isrinya, dia tau bahwa tatapan tenang istrinya, sebenarnya menyimpan rasa perih yang teramat dalam di dalam hati. Dia tiba-tiba menyadari bahwa dia sangat kejam. Hari yang telah ditentukan untuk berpisah pun tiba. Hari itu sesuatu terjadi pada perusahaannya, ia menyuruh istrinya agar menunggu di rumah sebentar. Saat siang hari, ia akan kembali membantu istrinya pindahan. Pindah ke rumah baru yang telah dibelinya itu, dan 20 tahun pernikahan mereka berakhir sampai disini. Sepanjang pagi, hatinya sangat gelisah. Begitu siang tiba, ia segera kembali ke rumah. Namun rumah sudah sepi, istrinya telah pergi. Di atas meja ia mendapati, kunci rumah yang ia belikan untuk istri, buku tabungan yang nilainya satu juta, dan sepucuk surat yang ditulis oleh istrinya untuk dia. Ini adalah surat pertama yang ditulis oleh istrinya untuk dia: “Aku sudah pergi, kembali ke rumah orangtua di kampung ku. Semua selimut sudah aku cuci, dan juga sudah dijemur, aku menaruhnya di rak sebelah kiri, saat musim dingin tiba, jangan lupa mengeluarkannya. Semua sepatu kulit sudah ku semir, jika robek kamu bisa pergi ke toko sol sepatu dekat rumah. Kemeja di lemari bagian atas, kaos kaki dan tali pinggang di laci bawah. Saat beli beras, ingat beli merek Jin Xiang, pergilah ke supermarket, di sana tidak akan ada merek yang palsu. Xiao Sun setiap minggu akan datang untuk bersih-bersih, jangan lupa berikan gaji dia setiap akhir bulan. Oh ya, jika ada baju yang sudah tak terpakai, berikanlah pada Xiao Sun, dia akan mengirimkannya ke kampung, keluarga mereka akan sangat senang. Setelah aku pergi, jangan lupa minum obat, lambung mu kurang sehat, saya sudah menyuruh orang membelikan mu obat lambung dari Hong Kong, seharusnya cukup untuk setengah tahun. Dan lagi, kamu selalu lupa membawa kunci saat keluar rumah, aku sudah menitipkannya pada resepsionis, jika kamu lupa lagi, ambilah di sana. Saat pagi, jangan lupa tutup jendela sebelum keluar rumah, air hujan yang masuk akan membahasi lantai. Aku sudah membuatkan pangsit untuk mu, saat pulang, masaklah itu.” Setiap huruf yang ditulis istrinya sangat tidak rapi. Namun setiap katanya bagaikan peluru yang menusuk ke dada secara bertubi-bertubi. Dia perlahan menuju dapur, memasak pangsit yang sudah disiapkan. Dia tiba-tiba berpikir akan 20 tahun yang lalu, dia berdiri di antara tumpukan tiang dan menjadi buruh semen. Tidak jauh dari tumpukan tiang tersebut ada suara yang berteriak memanggil namanya sambil membawakan pangsit, mengingatkannya akan suara yang membawakan kebahagiaan itu; mengingatkannya akan rasa puas setelah memakan pangsit itu. Seakan baru saja melewati sebuah pesta; mengingatkannya akan masa dimana ia mengucapkan sumpah, “aku akan membuat wanita ku bahagia.” Dia berbalik menuruni tangga dan segera masuk ke mobil. setengah jam, ia sampai ke stasiun kereta dan mendapatkan istrinya hendak masuk ke kereta menuju kampungnya. Dengan nada yang tinggi ia berkata, “Kamu mau kemana?! Aku begitu lelah kerja setengah hari ini, dan tidak ada nasi di rumah, istri macam apa kamu? Keterlaluan, cepat ikut aku pulang!” Dia terlihat sangat galak dan kasar (kompensasi dr penyesakannya) Istrinya pun dengan mata yang basah, mengikutinya dari belakang dan ikut pulang ke rumah. Perlahan-lahan, air mata istrinya menjadi bunga mekar. Istrinya tidak tahu, suaminya yang berjalan di depan juga sedang menangis. Saat perjalanan dari rumah menuju stasiun kereta, ia sangat ketakutan, takut juga tidak menemukan istrinya lagi, takut kehilangan istrinya. Dia memarahi diri sendiri, begitu bodoh, hendak mengusir istri sendiri, ternyata kehilangan istrinya, seperti kehilangan tulang rusuk, begitu sakit. Pengalaman ini, membuat hubungan mereka semakin erat setiap harinya. Sayangilah istri anda karena kehilangan seorang istri yang baik hatinya sama saja seperti kehilangan tulang rusuk. Istri yang baik akan menemani engkau hingga engkau sukses dan kaya raya. Namun setelah engkau kaya raya, janganlah engkau berpaling dari mereka dan menggangap mereka tidak lagi berguna. Learning : “kesetiaan seorang wanita diuji ketika sang pria tidak mempunyai apa-apa, dan kesetian seorang pria diuji ketika ia telah mempunyai segalanya"

Selasa, 13 Februari 2024

Kisaku merantau

 Enam bulan tuju hari tinggal di pt cinta manis waktu itu aku pergi merantau kesana bersama dua temanku yg bernama sarman dia biasa ku panggil denggan panggilan man, dan yg satunya namanya junaidi dia biasa kupanggil denggan sebutan juway atau way na keberangkatan kami bertiga setibanya disana masingp"dari ruma membawa uang saya sendiri membawa uang sejumla 32 ribu saraman punya uang 8ribu junaidi punya uang 85ribu dapat hasil penjualan kopinya lantas uang tersebut yg tetap utu hanya saya punya karna saya gk belanja apa"ongkos dan makan minum selama diperjalanan sehari dua malam yg tanggung saya adala mbah ran org tua yg memanduku ketujuan tersebut maka tibala kami disana lantas aku dan kawanku ku ajak belanja kepasar cinta manis kami hanya beli barang perabotan dapur seperlunya aza yg dibeli cuma 3 b piring 3 b cangkir 3 b sendok dan satu bua panci na cuma itulah yg dapat kami beli buat alat masak nasi air dan sayur hanya satu alat panci dong carakerja memasaknya gk repot pertama memasak air kalau mendidi langsung dapat membuat minuman teh atau kopi lantas tahap kedua memasak sayur masukan bumbu kedalam air tadi menjadi sayur bening kol atau kubis yg terakhir barula memasak nasi na itula cara kami memasak dan makan selama disana kurun wak tu lebi kurang ada tiga bulan kami kerepotan memasak sendiri maka kami menyimpulkan untuk makan dikantin biayaya makan dikanti cukup mura bila dibanding harus belanja sendiri cuma 14ribu per minggunya makan gk makan tetap harus bayar sejumla 14ribu aku dan kawan terus bekerja disana saban malam jumat kami terima gaji, gaji gk banyak tapi hatiku senang sekali bila malam jumat telah tiba uang yg diambil setiap malam jumat rata" 25ribu sampai 75ribu gaji perminggu itula biayaya hidup dalam seminggu pokoknya ada uang main"kepalembang kan dekat dari cinta manis palembang cuma ongkos 1500 uda sampe palembang tapi sedi juga terakhirnya tutup musim panen tebu aku sempat kebinggungan mau kemana lagi diwaktu itu aku gk perna pinggin pulang kampung halaman enta kenapa aku juga gk tau penyebabnya mungkin karna org tua ku tlah tiadalagi dan sau dara"ku kurang memperhatikanku,hadew capek juga ngetiknya cukup sampai disini dulu kawan lain kali sambung lagi ceritanya:bersambung